banner 728x250

SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta Gelar Pengajian Nuzulul Quran

“Alhamdulillah, semoga anak-anak dengan pengajian materi yang dikemas sederhana mendengarkan bacaan quran anak-anak mampu mendorong paham tentang Alquran sehingga dengan hafalan dan pemahaman yang ada bisa mengamalkannya. Peduli agama, peduli manusia, peduli sistem dan peduli lingkungan,”

banner 120x600
banner 468x60

SINDOSOLONEWS.COM | SOLO – Al-Quran memiliki sifat esensial seperti cahaya, penyembuh, petunjuk, dan kasih sayang. Sifat-sifat ini menegaskan AlQuran sebagai Kompas yang penuh makna dan jalan lurus.

Hal itu disampaikan Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat Dwi Jatmiko dalam pengajian Nuzulul Quran yang digelar SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta, Rabu (19/03/2025).

banner 325x300

Pengajian yang mengangkat tema “Nabi Muhammad Saw Pembawa Obor Akhlak Manusia” dihadiri sebanyak 246 siswa dan 20 guru karyawan.

Jatmiko mengapresiasi antusiasme dan semangat para jemaah yang hadir di kegiatan pesantren kilat siswa kelas I-VI yang diselenggarakan pada Selasa-Kamis, 18-20 Maret 2025. Hadir ketua panitia Kismini, dan kepala sekolah Gatot Suherman.

“Alhamdulillah, semoga anak-anak dengan pengajian materi yang dikemas sederhana mendengarkan bacaan quran anak-anak mampu mendorong paham tentang Alquran sehingga dengan hafalan dan pemahaman yang ada bisa mengamalkannya. Peduli agama, peduli manusia, peduli sistem dan peduli lingkungan,” jelas Jatmiko.

Jatmiko memberikan penjelasan mengenai Nuzulul Quran yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Padahal di dalam Al quran surat Al Qadr disebutkan bahwa Al quran diturunkan pada malam lailatul qadar.

“Pada malam lailatul qadar Al quran diturunkan secara lengkap kepada Nabiyullah Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5” ungkapnya.

Jatmiko mengharapkan pengajian ini mampu semakin menambah kecintaan peserta didik terhadap Al quran. Anak-anak tidak hanya membaca atau tadarus Al quran, tetapi juga terjemahnya. Allah menjadikan alQuran mudah bagi siapa yang mau mempelajarinya. Menghafal itu mudah asal istiqamah menambah dan menjaga hafalan.

Ketika menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad Saw mengungkapkan bahwa diri Nabi tidak bisa membaca hingga tiga kali saat diperintahkan oleh Malaikat Jibril. Bahwa, kemudian Malaikat Jibril merangkul Nabi Muhammad SAW dengan kuat hingga membuat nabi sulit bernapas. Setelah rangkulan dilepaskan, Nabi akhirnya merespons dan mengikuti perintah Jibril untuk membaca ayat-ayat yang diwahyukan.

“Al-Quran itu sendiri, justru menyatakan bahwa AlQuran mengatakan dirinya sendiri itu sangat mudah. Bahkan kata mudah ini diulang sampai empat kali dalam surat alQomar ayat 17, 22, 32, 40, dimana keempat ayat ini berbunyi serupa,” pungkasnya. (Obie/Jatmiko/r.)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!