banner 728x250

BRM Kusumo Minta Pemkot Solo Perkuat Pelajaran Bahasa Jawa Di Sektor Pendidikan

banner 120x600
banner 468x60

Solo Sejarah tulisan bahasa Jawa bermula sejak abad ke-9 dalam bentuk bahasa Jawa Kuno, yang kemudian berevolusi hingga menjadi bahasa Jawa Baru sekitar abad ke-15. Bahasa Jawa awalnya ditulis dengan sistem aksara dari India yang kemudian diadaptasi menjadi aksara Jawa, walaupun bahasa Jawa masa kini lebih sering ditulis dengan alfabet Latin. Bahasa Jawa memiliki tradisi sastra kedua tertua di antara bahasa-bahasa Austronesia setelah bahasa Melayu. 

Ketua Umum Forum Budaya Mataram, sekaligus pengacara kondang kota Solo Dr. BRM Kusumo Putro S.H., M.H., berpesan kepada pemerintah Kota Solo untuk selalu memperkuat pelajaran Bahasa Jawa di sekolah maupun Perguruan Tinggi. Dan juga hal ini bersamaan dengan Hari Bahasa di Universitas Slamet Riyadi pada tanggal 14 Februari 2025.

banner 325x300

“Saya sangat mengpresiasi UNISRI dalam menerapkan Hari Bahasa, dan mewajibkan penggunaan Bahasa Jawa pada hari tertentu. Hal ini menguatkan Kota Solo sebagai predikat Kota Budaya dan upaya dalam pelestarian budaya,” tutur Kusumo ke media pada 16 Februari 2025.

Baginya, Bahasa Jawa sangatlah penting karena memiliki beragam keistimewaan. “Bahasa Jawa memiliki banyak keistimewaan yang erat dengan budaya masyarakat Jawa, seperti mencerminkan nilai-nilai sosial, tata krama, serta filosofi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kota Solo,” papar Kusumo.

Penggunaan Bahasa Jawa menurutnya tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi dilihat dari segi etika, tata krama, dan sikap rendah hati.

“Dalam berbahasa Jawa, orang Jawa diajarkan berbicara menggunakan konotasi lembut, tidak kasar, dan tentunya menghindari sebuah konfrontasi secara langsung. Bahasa Jawa ada 3 penerapannya dalam komunikasi yaitu ngoko, krama inggil, dan krama madya,” ujar Kusumo.

Kusumo telah menyoroti kebijakan Pemkot Solo dalam mewajibkan pakaian adat Jawa pada Hari Kamis, namun ternyata tak dibarengi dengan penggunaan Bahasa Jawa.

“Saat ini Pemkot sudah memberikan kebijakan penggunaan pakaian adat Jawa pada Hari Kamis, namun ternyata tidak diikuti penggunaan Bahasa Jawa, maka sebagai contoh kampus UNISRI bisa diterapkan,” kata Kusumo.

Tak hanya itu, Kusumo juga berpesan kepada Pemkot Solo, untuk instansi dan lembaga pemerintahan, seperti BUMN BUMD juga dapat ikut serta nguri-uri budaya dengan menggunakan pakaian adat Jawa pada hari Kamis, dan diikuti penggunaan Bahasa Jawa. (jen)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!