Soroti Bakal Konflik Internal Keraton Surakarta, Ketua FBM : “Jaga Kondusivitas Keluarga Dinasti Mataram Surakarta”

banner 120x600
banner 468x60

Solo – Keraton Surakarta Hadiningrat, masih memiliki konflik internal keluarga yang belum berhenti hingga saat ini. Setelah Sinuhun PB XIII berpulang pada Minggu (2/11/2025), Keraton Surakarta kembali geger setelah bakal calon pengganti Raja PB XIII yaitu PB XIV KGPAA Hamengkunagoro Sudibya,  mengukuhkan diri sebagai Raja karena amanat dari sang ayah untuk dirinya.

Hal ini tentu ditentang beberapa kerabat Keraton Surakarta dan khalayak ramai. Pasalnya, masih ada anak sulung yaitu Gusti Mangkubumi dari istri pertama PB XIII.

banner 325x300

Ketua Umum Forum Budaya Mataram (FBM) sekaligus Dewan Pemerhati dan Penyelamat Seni Budaya Indonesia (DPPSBI), Dr. BRM Kusuma Putro, SH, MH, menyoroti hal ini, dan menekankan pentingnya Keraton Kasunanan Surakarta kembali kepada paugeran (aturan baku-red) sebagai punjering budaya Jawa yang agung nan luhur.

Menurut Kusumo, sejarah Mataram Islam kerap diwarnai intrik politik dan perebutan kekuasaan. Mulai dari masa awal peralihan Pajang ke Mataram, hingga masa Amangkurat yang memecah belah internal istana. Meskipun saat ini kedudukan keraton hanya sebatas pemangku adat, keberadaannya tetap dibutuhkan bangsa sebagai pembentuk karakter dan nilai jati diri.

“Isu kepentingan pribadi dan kekuasaan hendaklah dapat dihindarkan. Supaya, Keraton tetap pada paugeran sebagai punjer (pusat) budaya Jawa yang agung nan luhur,” tegasnya.

Dikatakan, suksesi adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi. Namun persolan tersebut jangan sampai menjadi penghambat keberlangsungan sejarah dan pelestarian budaya Jawa di Keraton Kasunanan Surakarta.

Melihat maklumat Sinuhun PB XII, yang menyatakan Negari Surakarta Hadiningrat berada di belakang Republik Indonesia, Keraton Kasunanan Surakarta tidak hanya turut serta mewujudkan kemerdekaan. Tetapi juga menjadi bagian dari negara yang membentuk karakter dan nilai jati diri bangsa.

Oleh karena itu, kepentingan utama keluarga dan kerabat istana adalah menjaga tradisi, adat, dan budaya Jawa.

“Penentuan seorang Raja di Lingkungan Keraton Surakarta bukanlah perkara sederhana. Melainkan keputusan besar yang menyangkut Martabat dan Keberlanjutan Dinasti Mataram Surakarta.” tutupnya. (jen)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!