Solo – Pada tanggal 28-29 Agustus 2025 pekan lalu, Indonesia mengalami demonstrasi besar besaran, akibat dari berita kenaikan tunjangan DPR RI. Dalam 2 hari tersebut, banyak kejadian demonstrasi yang ditunggangi oleh provokator yang tentunya tidak ikut menyampaikan aspirasinya, namun justru merusak beberapa fasilitas umum seperti pembakaran halte bus, vandalisme, dll.
Minggu pagi, 21 September 2025, Aliansi Masyarakat Kota Solo, menggelar aksi deklarasi Joglo Sukun, “Jogo Solo Supaya Rukun”. Sekitar ratusan ormas di Kota Solo dan juga pengunjung Car Free Day (CFD), memadati halaman Museum Radya Pustaka, yang dipakai untuk panggung deklarasi dan hiburan Joglo Sukun.
Deklarasi tersebut dibuka oleh pengacara kondang Kota Solo, sekaligus pemerhati politik, sosial, pendidikan, dan budaya Dr. BRM Kusumo Putro S.H., M.H,. Lanjut, Kusumo membacakan isi naskah deklarasi di hadapan ratusan pengunjung yang hadir.
Naskah tersebut berisi bahwasanya Aliansi Masyarakat Kota Solo, yang terdiri dari Paguyuban, Organisasi, Karang Taruna, dan Kelompok Masyarakat, akan terus menjaga Kota Solo agar aman, tentram, rukun, dan kondusif, serta menentang keras tindakan anarkis dan kekerasan yang merusak dan mengganggu ketertiban umum.
“Kegiatan ini kita laksanakan bersama Aliansi Masyarakat Kota Solo dan ada 28 elemen, di CFD kali ini kita juga bagikan stiker Joglo Sukun, Jogo Solo Semakin Rukun, ada 10.000 stiker kita sebarkan ke ribuan masyarakat, kita edukasi bahwa kerukunan ini sangat penting, keharmonisan keberagaman, saya harapkan Solo ini kembali lagi untuk rukun, aman, tentram, anti kekerasan dan anti anarkis, selanjutnya kita akan merapat ke mahasiswa dan pelajar untuk memberikan masukan, agar mereka ikut mencintai Kota Solo,” tutur Kusumo.
Lanjut, Wisnu sebagai tim Kusumo, menambahkan bahwasanya warga Solo adalah orang orang yang memakai “roso/perasaan”, artinya masyarakat Solo tidak mungkin bertindak anarkis.
Kusumo juga mengingatkan untuk siapapun agar tidak menjadi provokator yang anarkis. Sebagai pernyataan sikap, apabila ada tindakan anarkis, Kusumo dan 28 elemen masyarakat akan siap menghadang para provokator yang akan merusak nama Kota Solo. (jen)