Solo – Rumah kediaman dr. Senyum Indrakila, dibobol maling pada Minggu siang, (23/03/2025) di Jalan Nusa Indah II, No. 6A, Kelurahan Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Sang Putra bernama Bagus, merupakan Tim Hukum dari BRM Kusumo.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. BRM Kusumo Putro S.H., M.H., saat diberitahu oleh timnya, melalui CCTV yang terpasang di setiap sudut rumah tersebut. Dalam siaran ulang CCTV tersebut menggambarkan bahwa 2 pelaku berlalu lalang untuk memastikan bahwa situasi di rumah tersebut dalam kondisi aman.
Pukul 13.50, pelaku yang menggunakan Mio merah tersebut, menggasak barang berharga milik dr. Senyum, yaitu sang ayahanda Bagus, seperti tablet, jam tangan, dan juga uang tunai, sehingga kerugian mencapai 20 juta. Pada saat itu, rumah tersebut dalam kondisi kosong.
2 Pelaku tersebut tak menggunakan helm, dan salah satunya dalam kondisi disabilitas (membawa alat bantu untuk kaki). Alhasil, dalam hitungan tak sampai 24 jam, 2 pelaku ditemukan tim Bolo Kusumo. 2 Pelaku tersebut berasal dari daerah Sangkrah dan juga Semanggi.
Pada 25 Maret 2025, tim Bolo Kusumo mendatangkan 2 pelaku dan keluarganya di Kantor Hukum BRM Kusumo, Kompleks Pujasari, Sriwedari. 2 Pelaku tersebut beserta keluarganya sangat tertatih, meminta maaf kepada korban yaitu Bagus, dan membawa barang berharga yang telah dicurinya. Tentunya para pelaku memohon BRM Kusumo untuk tidak mengusutnya.
Kusumo pun tetap menjadi penengah tim Bolo Kusumo dan pelaku untuk menahan segala bentuk main hakim sendiri. Lanjut, Kusumo meminta 2 pelaku tersebut untuk mengembalikan seluruh barang berharga yang diambil seperti Tablet, uang tunai, dan juga jam tangan dan barang tersebut masih utuh (tidak berkurang sedikitpun).
“Jadi Hari Minggu kemarin ada kejadian di rumah tim saya, yaitu mas Bagus. Jadi rumahnya dibobol maling, yang diambil ada Tablet, uang tunai dan jam tangan, kerugian sekitar 15-20 juta. Dan tadi 2 pelaku tersebut datang membawa keluarganya untuk meminta maaf, dan memohon kepada saya untuk tidak saya bawa ke Polisi,” tutur Kusumo saat ditemui media.
Kusumo menceritakan, bahwasanya 2 pelaku tersebut, berasal dari masyarakat yang kurang mampu. Ditambah, salah satunya adalah dari disabilitas. Kusumo betul betul menyayangkan masyarakat Solo masih banyak yang berada di angka kemiskinan dan pengangguran.
“Di bulan yang suci ini, saya masih memaafkan terhadap 2 pelaku tersebut, saya harap mereka tidak melakukan itu lagi, karena saya punya tim Bolo Kusumo yang tentunya masih bisa melacak/mencari siapa pelakunya, dan saya tidak mengusutnya sampai di ranah Kepolisian,” ucap Kusumo.
Kusumo dikenal sebagai sosok pengacara yang sangat tegas, namun memiliki sisi kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Sosoknya yang mengayomi wong cilik, menjadi panutan bagi masyarakat Kota Solo. (jen)